4 June 2025
Pemerintahan

Pemprov Kalteng Adakan Outbreak Response Assessment (OBRA) untuk Penanggulangan Polio

  • Desember 5, 2024
  • 0
Pemprov Kalteng Adakan Outbreak Response Assessment (OBRA) untuk Penanggulangan Polio

PALANGKA RAYA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyambut kedatangan Tim Assessor Global dari WHO, UNICEF, serta Tim Kemenkes RI dalam rangka Outbreak Response Assessment (OBRA) yang berlangsung di Aula Bakti Husada, Dinkes Kalteng, pada Senin (2/12/2024). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul.

Penanggulangan Polio di Kalteng

Dalam sambutannya, Suyuti menekankan pentingnya pemberantasan polio, penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi rutin. Ia mengingatkan bahwa polio masih dinyatakan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sejak 2014, sehingga pemantauan terhadap penyakit ini dilakukan secara intensif baik di tingkat nasional maupun global.

“Polio adalah Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Kami terus melakukan pemantauan, terutama terhadap kasus lumpuh layuh mendadak (AFP), untuk memastikan tidak ada kasus polio,” ujarnya. Suyuti juga mengungkapkan bahwa virus polio tipe 2 sudah tidak ditemukan sejak 1999, namun virus polio tipe 1 masih bersirkulasi hingga kini.

Cakupan Imunisasi yang Harus Dijaga

Suyuti menegaskan bahwa Indonesia berhasil meraih sertifikasi bebas polio pada Maret 2014. Namun, sejak 2022, telah dilaporkan 13 kasus polio akibat Virus Polio Turunan Vaksin (VDPV2) dari berbagai wilayah, termasuk Aceh hingga Papua. Untuk mencegah KLB polio akibat VDPV, cakupan imunisasi harus dijaga lebih dari 95% dan merata.

“Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dilakukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi, dan di Kalimantan Tengah, kegiatan ini sudah dilaksanakan pada dua putaran, mulai November 2022 hingga Oktober 2024,” tambahnya.

Evaluasi dan Penilaian OBRA

OBRA bertujuan untuk menilai efektivitas surveilans dan respon imunisasi dalam menghentikan KLB polio. Tim evaluasi akan menilai apakah langkah-langkah penanggulangan yang telah dilakukan cukup efektif untuk mengatasi masalah ini. Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu dari enam provinsi yang terpilih untuk evaluasi OBRA pada 2024, dengan Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kapuas sebagai perwakilan Kalteng.

“Berbagai kegiatan untuk memperkuat imunisasi dan surveilans AFP di Kalimantan Tengah sudah dilakukan, baik secara langsung maupun daring, untuk memperbarui pemahaman tentang imunisasi dan deteksi AFP,” jelas Suyuti.

Capaian dan Target

Sejauh ini, Capaian PIN Polio di Kalteng mencapai 90,3% untuk dosis pertama dan 87,8% untuk dosis kedua. Selain itu, surveilans AFP pada tahun 2024 berhasil menemukan 42 kasus AFP, atau 77% dari target yang ditetapkan Kemenkes. Angka Non-Polio AFP Rate tercatat sebesar 1,55 (target 3/100.000 anak).

OBRA akan dilakukan oleh tim independen global untuk menilai apakah respon imunisasi dan surveilans yang diterapkan sudah cukup efektif untuk menghentikan penyebaran virus polio dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menghadapinya. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya penanggulangan KLB Polio di Kalimantan Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *